Minggu, 14 Desember 2014

Legenda Putri 7


Kerajaan Seri Bunga tanjung dipimpin oleh seorang ratu perempuan bernama ratu Cik Sima. Sang ratu mempunyai tujuh orang putri yang cantik jelita. Walaupun seorang wanita,tetapi ratu Cik sima dapat memimpin kerajaan dengan arif dan bijaksana. Rakyat hidup makmur berkecukupan. Negeri Seri Bunga Tanjung terkenal sebagai negeri yang damai.
Kemasyuran Negeri Seri Bunga Tanjung dan juga kecantikan tujuh putri ratu Cik Sima sudah tersiar kemana-mana,bahkan kenegeri seberang yang cukup jauh tempatnya.kabar ini telah memebawa pangeran Empang Kuala untuk membuktikan sendiri kebenarannya.dengan menaiki kapal kerajaan yang diikuti oleh puluhan pengawal,pangeran Empang Kuala pergi ke negeri Seri Bunga Tanjung.
 Ketika kapal sudah berlabuh di pelabuhan Seri Bunga Tanjung,pangeran Empang Kuala beserta pengawalnya menyamar sebagai orang biasa.jadi mereka bisa leluasa menikmati keindahan Negeri Seri Bunga Tanjung,sekaligus membuktikan keberadaan tujuh orang putrid ratu Cik Sima yang cantik jelita.
 Setelah menjelajahi negeri tersebut selama beberapa hari,sampailah rombongan tersebut di sebuah sungai yang airnya sangat jernih. Setelah beberapa saat, mata mereka tertuju pada sebuah pemandian di dekat sarang Umai(Landak). Disana ada tujuh orang puteri yang cantik jelita sedang bercanda dan membershkan diri. Dengan tergagap, pangeran  menunjuk kea rah pemandian untuk memberitahukan yang lainnya,”li..li..lihatlah ..di..di..umai.”Konon,sejak saat itu,daerah tersebut dikenal dengan nama Dumai. Lama rombongan tersebut mengamati ketujuh putri tersebut secara diam-diam dari balik semak belukar dipinggiran sungai.
 Rupanya hati pangeran tertambat pada salah satu dari mereka. Kemudian,para pengawaL segera mencari tau siapa wanita cantik yang memikat pangeran. Ternyata, si putri bungsulah yang menawan hati sang pangeran. Setelah selesai melakukan persiapan ,rombongan tersebut secara resmi melamar secara adapt Kerajaan Empang Kuala. Pangeran dan rombongan kini tidak  lagi menyamar.mereka cesara terang-terangan datang sebagai rombonga kerajaan Empang Kuala. “kami seluruh Negeri Seri Bunga Tanjung merasa tersanjung dengan lamaran ini.akan tetapi sesuai dengan adat di negeri kami, tidak bisa si bungsu menikah terlebih dahulu sebelum kakak-kakaknya,”demikianlah jawaban bijaksana dari ratu Cik Sima kepada rombongan dari negeri Empang Kuala tersebut.
 Mendengar jawaban yang demikian pangeran Empang Kuala marah besar. Ia segera menyatakan perang dan mengirim utusan dari negerinyauntuk menambah pasukan guna menyerang Negeri Sari Bunga Tanjung. Menghadapi ancaman tersebut,Ratu Cik Sima segera mengungsikan ketujuh putrinya di sebuah gua dengan perbekaln yang cukup untuk tiga bulan.
Perang terjadi sangatlah tidak berimbang.pasukan Negeri Seri Bunga Tanjung sangatlah sedikit di bandingkan dengan pasukan dari negeri Empang Kuala.semakin harai korban berjatuhan semakin banyak.bukan saja para prajurit instana,tetapi juga dari rakyat jelata yang tidak berdosa.tak terasa perang tersebut  sudah berjalan selama empat bulan.pasukan negri Empang Kuala sudah hamper menguasai seluruh negri Seri Bunga Tanjung.
Melihat keadaan yang demikian ratu Cuk Sima segera meminta bantuan pada jin sahabatnya yang bertapa di sebuah bukit. Konon hingga sekarang bukit tempat jin tersebut bertapa dikenal dengan nama Bukit Jin. Dengan kekuatannya yang sangat hebat, pasukan negri Empang Kuala bisa di kalahkan oleh para jin dengan mudah..
Negri Seri Bunga Tanjung kembali aman dan damai.kemudian,Ratu Cik Sima segera menjemput ketujuh putrinya digua persembunyian mereka. Betapa terkejutnya sang ratu. Ketujuh putrinya telah meninggal secara mengenaskan. Baru terinagat olehnya kalau bekal makanan yang di sediakannya hanyalah cukup untuk tiga bulan. Sementara mereka harus tinggal selama empat bulan. Hingga saat ini, gua tersebut dikenal sebahai Gua Putri Tujuh yang sekarang dijadikan sebagai kilang minyak
Pesan moral : Ketika kita sedang dalam amarah, sebaiknya kita jangan mengambil keputusan. Karena keputusan yang kita ambil dalam keadaan marah akan berdampak tidak baik hasilnya nanti. Hasil yang ada mungkin kita hanya akan mengalami kekecewaan karena kita mengambil keputusan yang tidak tepat. Seperti ketika Pangeran Empang Kuala memutuskan berperang dengan Negri Seri Bunga Tanjung, yang diakhiri dengan meninggalnya ketujuh putri dari Negri Seri Bunga Tanjung.

Sumber : http://dongengbmp.com/legenda-putri-tujuh/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar