Selasa, 22 Maret 2016

Psikodiagnostik

Psikodiagnostik sering disebut dengan tes psikologis. Sebuah tes psikologis adalah prosedur yang sistematis untuk memperoleh sampel perilaku, relevan dengan kognitif, afektif, atau fungsi interpersonal, dan untuk penilaian dan evaluasi sampel yang sesuai dengan standar.

Tes psikologi sering digambarkan sebagai standar untuk dua alasan, yang keduanya mengatasi kebutuhan objektivitas dalam proses pengujian. Yang pertama harus dilakukan dengan keseragaman prosedur dalam semua aspek penting dari administrasi, skoring, dan interpretasi tes. Arti kedua standardisasi menyangkut penggunaan standar untuk mengevaluasi hasil tes. Standar ini paling sering norma-norma yang berasal dari sekelompok individu-dikenal sebagai normatif atau standarisasi sampel-dalam proses mengembangkan tes.

Dalam tes psikologis, juga berhubungan dengan reliabilitas dan validitas.Reliabilitas mengacu pada akurasi, kehandalan, konsistensi, atau pengulangan dari hasil tes. Dalam istilah yang lebih teknis, reliabilitas mengacu pada sejauh mana skor tes bebas dari kesalahan pengukuran.Misalnya, hasil tes mungkin dapat diandalkan dari waktu ke waktu, yang berarti bahwa ketika tes yang sama diberikan dua kali dalam interval waktu tertentu, hasilnya cenderung sama atau sangat mirip.

Validitas mengacu pada makna dan kegunaan dari hasil tes. Lebih khusus, validitas mengacu pada sejauh mana suatu kesimpulan tertentu atau interpretasi berdasarkan tes sesuai.

Salah satu aplikasi dari psikodiagnostik adalah wawancara. Wawancara adalah metode pengumpulan informasi melalui interaksi verbal, seperti pertanyaan langsung. Data dari wawancara memberikan pelengkap penting untuk hasil tes.

Daftar refrensi:
•Kaplan,R.M&Sacuzzo,D,P.(2012).
Psychological testing:principles,apllications,issues eight edition. USA:Cengage Learning
• Urbina,S.(2014).Essentials of psychological testing second edition. New Jersey:John Wiley & Sons, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar